“Transisi energi adalah langkah yang tidak bisa ditawar lagi. PLN merancang RUPTL paling hijau sepanjang sejarah, namun tetap dengan perhitungan yang matang. Kita menghadapi trilema energi: bagaimana menyeimbangkan keandalan pasokan, keterjangkauan tarif, dan keberlanjutan lingkungan. Ketiga aspek ini harus berjalan seiring, tidak boleh hanya fokus pada salah satunya,” ungkap Rizal.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama Fakultas Teknik, Dr. Ir. Judy Waani menegaskan pentingnya keterlibatan kampus dalam mendukung transformasi energi nasional.
“Kami sangat bersyukur karena menjadi pilihan dari PLN sehingga mahasiswa dan dosen hadir dengan sangat antusias. Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan kuliah umum yang dibawakan ini. Kesempatan ini sangat berharga bagi kami lebih khusus untuk mahasiswa dalam menimba ilmu, dan juga untuk dosen yang biasanya kuliah hanya didalam ruangan saat ini kami juga mendapatkan informasi dan ilmu langsung dari orang-orang profesional dibidangnya,” ujar Judy.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, Usman Bangun menegaskan bahwa kuliah umum ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk berbagi wawasan dengan dunia akademik.
“PLN ingin mahasiswa tidak hanya mendengar isu transisi energi dari luar, tetapi langsung dari sumbernya. Dengan begitu, mereka bisa menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” tegas Usman.
Kuliah umum ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa Unsrat tentang tantangan dan peluang sektor energi, sekaligus memperkuat kerja sama strategis antara perguruan tinggi dan industri dalam mendorong tercapainya transisi energi berkelanjutan di Indonesia.*HJ