Keringat mengalir, kaki terasa berat, tapi semangat tak pernah padam. Satu tekad yang menguatkan langkah mereka, menyelamatkan nyawa agar sang pasien segera mendapat pertolongan medis di puskesmas terdekat.

Dibalik lelah itu, tersimpan ketulusan. Bripka Abd Harik membuktikan bahwa tugas polisi tak berhenti pada menjaga keamanan atau menertibkan lalu lintas. Lebih dari itu, ia hadir sebagai sahabat, keluarga, bahkan penopang harapan di tengah keterbatasan masyarakat.

Warga Bambasiang tak kuasa menahan rasa haru dan bangga. Aksi kemanusiaan itu bukan hanya menyelamatkan satu nyawa, tapi juga menyalakan kembali keyakinan bahwa polisi adalah bagian dari mereka yang siap mengulurkan tangan kapan pun dibutuhkan.

Kisah Bripka Abd Harik menjadi potret nyata, bahwa pengabdian seorang anggota Polri sejati terletak pada keberanian menembus medan sulit, memikul beban dengan ikhlas, dan menaruh hati demi keselamatan orang lain. */AJI