Fathur juga menyinggung soal anggaran, terutama terkait honor yang akan dibahas internal, serta menyampaikan komitmen bersama Gubernur Sulteng untuk memperkuat dukungan bagi atlet. Ia menargetkan atlet asal Sulteng yang selama ini membela provinsi lain dapat kembali membela daerahnya sendiri. Selain itu, fasilitas olahraga akan dimanfaatkan maksimal untuk kegiatan pembinaan dan masyarakat.

“Mulai besok, saya akan meluncurkan program transparansi data melalui website, sekaligus membentuk formatur kepengurusan agar roda organisasi segera berjalan. Tidak ada waktu untuk berlama-lama, semua harus kerja,” tegasnya.

Fathur Razaq yang baru berusia 26 tahun tercatat sebagai ketua KONI termuda dalam sejarah Sulawesi Tengah. Ia lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 15 Agustus 1999. Menempuh pendidikan dasar di Luwu Timur dan Makassar, Fathur kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Taruna Nusantara Magelang sebelum menamatkan S1 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Rekam jejak organisasinya terbilang padat. Ia pernah menjadi pencipta sekaligus Ketua Umum pertama HIPMI PT UGM (2017–2019), Sekretaris Umum IMBI Sulsel (2024–2028), Bendahara Umum HIPMI Sulteng (2024–2027), Koordinator Rembuk Pemuda Sulteng (2025–2030), Ketua Pertina Sulteng (2025–2029), hingga Ketua HDCI Kota Palu (2025–2028).

Dengan pengalaman organisasi tersebut, Fathur menutup sambutannya dengan janji tidak akan mengecewakan masyarakat Sulawesi Tengah. “Cita-cita, visi, dan misi saya jelas, membangun olahraga Sulteng yang berprestasi. Tidak ada lagi organisasi yang jalan di tempat. Semua harus bekerja,” pungkasnya. *WAN