SULTENG RAYA – Anggota DPRD Sulteng, Hj Wiwik Jumatul Rofi’ah, SAg MH melakukan serangkaian reses atau jaring aspirasi di daerah pemilihannya.
Rangkaian reses yang dilaksanakan Bunda Wiwik merupakan kewajibannya sebagai wakil rakyat sekaligus memberikan edukasi politik.
Di masa sidang saat ini, Bunda Wiwik melakukan reses di delapan titik. Saat bertatap muka dengan Masyarakat, Bunda Wiwik menyampaikan ragam informasi. Kepada Masyarakat yang hadir, Bunda Wiwik menyinggung soal adanya tuntutan untuk membubarkan Lembaga DPR.
“Kami memahami dengan sepaham-pahamnya, kenapa ada tuntutan seperti itu. Ini kausalitas, atau hukum sebab akibat. Masyarakat jengkel bahkan sudah marah, di Tengah kondisi pemerintah menaikkan pajak, eh ada pejabat yang kemudian melakukan Tindakan yang tidak mencerminkan rasa empati,”katanya.
Namun kata Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng tersebut, bahwa tuntutan membubarkan DPR, juga sama dengan tuntutan membubarkan negara. Sebabnya kata Bunda Wiwik, DPR Adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem kenegaraan Indonesia, yang menganut sistem Demokrasi dengan bentuk negara Republik.
“Ada tiga Lembaga yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain, yakni Yudikatif atau Lembaga penegak hukum. Kemudian Eksekutif yakni Wali Kota, Bupati dan Gubernur beserta seluruh perangkatnya. Lalu Lembaga legislatif, yakni DPR,”sebutnya.
Lembaga legislatif memiliki kewajiban dan tugas atau fungsi menyusun dan menetapkan anggaran. Menerima atau boleh Prakarsa, lalu membahas dan selanjutnya menetapkan Undang-Undang atau peraturan dan fungsi control.
Maka kemudian, bisa dibayangkan kalau DPR dibubarkan. Siapa yang harus membahas dan menetapkan aturan. Kalau tidak ada yang membahas dan menetapkan anggaran, maka Pembangunan tidak akan ada.
“Lalu siapa yang akan awasi Pembangunan? Siapa yang memastikan, bahwa Pembangunan itu sesuai harapan Masyarakat atau tidak,”katanya lagi.
Olehnya itu, Masyarakat harus cerdas politik. Jika memang marah dengan perilaku anggota DPR, di Pemilu berikutnya, jangan lagi pilih wakil yang perilakunya tidak memiliki empati dan membuat Masyarakat marah.
“Mereka jadi anggota DPR kan kita juga yang pilih mereka kan. Tidak mungkin mereka duduk di DPR, kalau tidak ada yang pilih. Kalau dari Bunda, ini kita jadikan pembelajaran untuk kedepannya. Masyarakat, terutama mahasiswa ayo sama-sama kita berikan edukasi kepada Masyarakat agar mereka cerdas dalam berpolitik,”tandasnya. *WAN