Mahasiswa, kata Dewi, tidak perlu takut menyampaikan kritik selama dilakukan secara konstruktif. Kritik, masukan, dan usulan program dari mahasiswa harus menjadi bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kualitas kampus.
Selain itu, Dewi menekankan pentingnya sinergi antara mahasiswa dan dosen. Para dosen diminta tidak bersikap pasif, melainkan mendampingi mahasiswa dalam berbagai kegiatan. Dia mengingatkan, jika ada pengurus BEM tidak aktif, maka perlu segera dilakukan pergantian demi menjaga keberlangsungan organisasi.
“BEM diharapkan mampu menyusun program kerja nyata di bidang olahraga, seni budaya, dan pengembangan keterampilan dengan memanfaatkan fasilitas kampus,”jelasnya.
Dewi mengingatkan, pentingnya peningkatan kualitas akademik. Kampus menargetkan agar seluruh mahasiswa meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,00 sehingga berkesempatan memperoleh beasiswa pemerintah. Selain itu, digitalisasi sistem akademik, mulai dari penilaian, absensi, hingga pencatatan kegiatan mahasiswa, menjadi prioritas agar pengembangan BEM terintegrasi dengan strategi peningkatan mutu pendidikan berbasis teknologi dan prestasi.
Dalam materi di sampaikan oleh Husain Borahima, lebih dulu menjelaskan definisi pemimpin dan kepemimpinan, lalu di lanjut dengan tata cara memimpin satu persidangan , Metode Pemecahan masalah dan Pengambilan keputusan. AMR