Selain itu, kedua sekolah juga menyampaikan ide-ide segar untuk meningkatkan minat baca siswa. Hal ini termasuk pengembangan layanan perpustakaan yang lebih modern, kreatif, dan mampu menarik perhatian generasi muda agar mencintai kegiatan membaca.
Idham Khalid, dalam kesempatan itu mengingatkan jika peran sekolah sebagai motor penggerak literasi. Ia berharap SMA Al-Azhar dan SMAN Madani dapat menjadi contoh bagi sekolah lain.
“Perpustakaan sekolah harus menjadi ruang inspiratif. Kami ingin sekolah-sekolah di Sulawesi Tengah bisa menumbuhkan budaya baca dan menghadirkan perpustakaan sebagai pusat belajar, bukan hanya tempat menyimpan buku. Dengan begitu, kita bisa melahirkan generasi yang tangguh, berkarakter, dan berani cerdas,” ungkapnya.
Festival Literasi 2025 sendiri direncanakan menjadi ajang bagi pelajar, guru, pustakawan, hingga masyarakat luas untuk menampilkan kreativitas, inovasi, serta praktik terbaik dalam bidang literasi. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum besar dalam mendorong kesadaran literasi di Sulawesi Tengah.*ENG