Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT dalam sambutannya menyampaikan jika  film ini bukan sekadar tontonan, melainkan memori kolektif perjalanan universitas yang patut dikenang. “Film ini akan menjadi memori perjalanan kampus ini dari masa ke masa, sekaligus untuk mengenang jasa-jasa para pendahulu,” ujarnya.

Menurut Prof. Amar, para pendiri Untad telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan kenyamanan pribadi demi mewujudkan cita-cita memiliki perguruan tinggi yang kokoh di Sulawesi Tengah. “Mereka menebus keterbatasan fasilitas, melewati tantangan birokrasi, dan menjawab keraguan dengan kerja nyata. Hari ini kita berdiri di bawah naungan almamater yang kokoh ini karena fondasi yang mereka bangun dengan penuh dedikasi dan keikhlasan,” katanya.

Atas nama seluruh civitas akademika Untad, Prof. Amar menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada para pejuang dan pendiri universitas, sembari berdoa agar amal bakti mereka diterima Allah SWT dan ditempatkan di Jannatun Na’im. “Semoga amal bakti itu menjadi ladang pahala yang tak terputus. Mari kita menjaga, merawat, dan mengembangkan warisan berharga ini, melanjutkan perjuangan beliau dengan karir, integritas, dan semangat Tadulako yang tidak pernah padam,” pesannya. ENG