SULTENG RAYA – Gedung Media Center Universitas Tadulako (Untad) kini resmi bernama Gedung Drs. H. Rusdy Toana, penamaan itu sebagai bentuk penghormatan kepada Rusdy Toana sebagai salah satu pendiri.
Rusdy Toana salah seorang dari tiga pendiri utama kampus ini, ketiga orang itu yakni M.Yasin, Rusdy Toana, dan Nazri Gayur. Setelah kampus ini berdiri pada tanggal 8 Mei 1963, ditunjuklah Nazri Gayur sebagai rektor pertama, dimana saat itu kampus ini masih berstatus swasta.
Selain nama Rusdy Toana, enam tokoh lainnya juga disematkan menjadi nama sejumlah gedung, yakni Gedung Rektorat Universitas Tadulako dengan nama Gedung Prof. Dr. H. A. Mattulada. Gedung Perpustakaan Universitas Tadulako dengan nama Gedung Prof. Dr. H. Musji Amal Pagiling, M.A. Gedung Auditorium Universitas Tadulako dengan nama Gedung Prof. Drs. H. Aminuddin Ponulele.
Selanjutnya, Gedung Laboratorium Terpadu dengan nama Gedung Drs. Moh. Rasyid, MS. Gedung Olahraga Universitas Tadulako dengan nama Gedung Drs. H. Sahabuddin Mustapa, M.Si. Terakhir Gedung IT Center Universitas Tadulako dengan nama Gedung Lettu Drh. Nazri Gayur (Rektor Pertama saat masih berstatus swasta, didirikan pada 8 Mei 1963).
Penamaan sejumlah gedung dengan nama para pendiri dan tokoh yang ikut berkontribusi pada perkembangan Untad tersebut sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis Untad ke 44 dan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 80.
Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Rektot Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT pada pesan Almamaternya di Wisuda Periode 131 Universitas Tadulako, di Auditorium Universitas Tadulako, Kamis (14/8/2025).
Kata Rektor, 44 tahun lalu, berdirilah universitas ini bukan karena kemudahan, melainkan karena tekad yang besar dan keberanian yang luar biasa. Para pendiri adalah tokoh-tokoh visioner dari pemerintah daerah, akademisi, tokoh masyarakat, dan para pejuang pendidikan yang memimpikan sebuah perguruan tinggi untuk mencerdaskan anak bangsa, membangun Sulawesi Tengah, dan memberi kontribusi bagi Indonesia.
“Pemberian nama ini bukan sekadar formalitas, tetapi pengakuan atas kontribusi beliau dalam sejarah Untad. Semoga nama ini menginspirasi seluruh civitas akademika untuk melanjutkan semangat pendirinya,”ujarnya.
Acara ini turut dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Kejati Sulteng N Rahmat, S.H., M.H, serta ulama kondang Ustaz Das’ad Latif.
Dalam kesempatan tersebut, turut diluncurkan buku sejarah berjudul Empat Puluh Empat Tahun Universitas Tadulako Menginspirasi, Mengabdi, dan Berdampak bagi Negeri untuk Menjadi Unggul, Tangguh, dan Adaptif, yang merangkum perjalanan panjang Untad dari awal berdiri hingga menjadi perguruan tinggi terkemuka di kawasan timur Indonesia.
Secara simbolis, Rektor Untad Rektot Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT menyerahkan bukunya kepada Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Kejati Sulteng N Rahmat, serta ulama kondang Ustaz Das’ad Latif. ENG