SULTENG RAYA- Kemerdekaan bagi setiap individu memiliki makna yang berbeda-beda. Bagi Rahmatia, mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, kemerdekaan bukan sekadar kebebasan berpendapat atau bebas dari penjajahan seperti yang umum dipahami, melainkan sebuah kesempatan berharga untuk berkarya, berkontribusi, dan membawa perubahan bagi bangsa.

foto: Rahmat Musa

“Kemerdekaan juga bukan semata warisan yang kita syukuri, tapi sebagai amanah yang harus dijaga dan diperjuangkan,” ujar Rahmatia, Rabu (13/8/2025).

Namun, di balik semangat merdeka itu, Rahmatia mengakui bahwa ia sendiri belum merasa sepenuhnya merdeka. Meski memiliki kesempatan belajar dan mengejar cita-cita, muncul rasa takut yang kerap menghantui, terutama ketika melihat beragam kabar dan kebijakan pemerintah yang tersebar di media sosial.

“Kadang saya bingung harus bersikap bagaimana, percaya dengan berita yang ada atau diam saja supaya kepala tidak pusing,” ungkapnya.

Kekhawatiran terhadap masa depan generasi juga menjadi beban pikiran Rahmatia, namun dia menegaskan harapannya agar Indonesia tetap baik-baik saja, sehingga semua warga bisa hidup dan bermimpi tanpa rasa takut.