SULTENG RAYA- Bulan Agustus biasanya jadi momen menggembirakan bagi para pedagang bendera dan atribut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI), namun cerita berbeda dirasakan oleh Marwah seorang pedagang musiman di jalan Sam Ratulangi, Palu. Ia mengaku omzetnya menurun menjelang peringatan HUT RI ke-80.
Marwah mengungkapkan kesedihannya karena penjualan yang sepi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Sekarang lagi sepi. Paling besarnya juga sekarang paling (omzet penjualannya) satu juta,” ungkapnya dengan senyum lirih.
Ia membandingkan penjualan tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, menurutnya sebelumnya bahkan hanya dalam tiga Minggu, ia bisa meraup keuntungan besar dengan berjualan atribut peringatan HUT RI.
Marwah, seorang ayah dua anak asal Jawa Barat, sebenarnya adalah pedagang pasar di daerahnya. Namun, setiap pertengahan Juli, ia memulai perjalanan jauh melintasi pulau untuk berjualan atribut kemerdekaan.
Tahun ini, ia memilih Kota Palu karena mendengar tempat ini strategis untuk berdagang. Sebelumnya, Marwah pernah berjualan di Kalimantan. Dengan kondisi penjualan yang tidak menentu saat ini, Marwah hanya berharap keuntungannya cukup untuk membiayai perjalanan pulang dan kembali berkumpul dengan keluarganya.
Saat ini di tengah tren pengibaran bendera Jolly Roger dari serial anime One Piece, Marwah mengaku tidak berkeinginan menjual bendera lain, apalagi di momen bulan kemerdekaan.
“Kalau saya pribadi nggak ikut-ikutan (menjual bendera one piece) lah, itu kan hak masing-masing lah. Udah jelas kan kita 17 Agustus ngerayain hari kemerdekaan, bukan ikut-ikutan kaya gitu. Masih mending kita mah, nggak dijajah,” katanya.
Ia juga mengungkapkan banyak yang menawarkan kepada dirinya untuk menjual bendera tengkorak dengan latar hitam tersebut, namun dia hanya ingin menjual bendera dan atribut peringatan HUT RI.
Tempatnya menjual atribut kemerdekaan seperti bendera, umbul-umbul, bandir hingga background untuk dipasang di gapura itu lebih sering didatangi ibu-ibu rumah tangga yang ingin memasang nya selama bulan Agustus.
Marwah berharap meskipun tokonya sepi, masyarakat mau untuk sejenak melupakan dinamika yang terjadi saat ini dan tetap antusias merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dengan meriah.TIM PPL