Ke depan diharapkan penggunaan unit kendaraan listrik akan terus bertambah. Target hingga akhir tahun 2025 ini jumlah unit bisa sampai 400 unit. Kendaraan listrik juga nantinya akan dimanfaatkan pekerja dalam kawasan, seperti bus penjemputan.
“Karena karyawan hanya dari halte ke tempat kerja, semoga bisa dipakai ke depannya. Kalau kita ke Tiongkok, penggunaan mobil listrik itu sudah 60 sampai 70 persen,” ucap Yulius Susanto.
Ia mengungkapkan, pihaknya mulai menggagas penggunaan kendaraan listrik sejak tahun 2023 melalui Tsingshan Group. Awalnya kendaraan listrik DT yang dipakai sekitar 10-an unit.
“Saat ini Tsingshan Group sudah punya 199 unit dump truck dan 72 loader listrik,” kata Yulius Susanto.
Beberapa tenant yang ada juga akan turut andil mewujudkan industri hijau berkelanjutan dengan penggunaan kendaraan listrik. Kemudian untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, tenant-tenant juga sudah mulai beralih ke alat berat listrik. Bukan hanya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar, tetapi juga meminimalisasi emisi karbon dan CO2.
Yulius Susanto mengatakan, truk listrik dibekali kekuatan baterai yang jika diisi penuh, mampu menempuh jarak hingga 300 kilometer dan memuat material seberat 30 ton.
“Penggantian alat-alat berat dan truk bertenaga listrik ini mampu memberikan efek yang sangat baik untuk lingkungan. Ini upaya bersama, berkontribusi secara positif terhadap strategi pengurangan emisi nasional dan menjadi roadmap industri hijau di kawasan IMIP,” ulang Yulius Susanto, menegaskan. *WAN