SULTENG RAYA – Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Mulia Palu, Ir. Burhanuddin Andi Masse, S.Kom., M.Kom meminta kepada pemerintah untuk meninjau kembali pelaksanaan Beasiswa Berani Cerdas yang tengah digulirkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sebagai bentuk realisasi dari janji kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.
Burhanuddin menilai, ada masalah dalam pelaksanaan beasiswa tersebut, mulai dari pemilihan dan penetapan calon penerima, hingga distribusi mahasiswa penerima di perguruan tinggi negeri dan swasta.
Dalam pemilihan dan penetapan calon penerima beasiswa itu dinilai masih kurang adil, pasalnya terdapat masyarakat tergolong prasejahtera tidak lolos dalam daftar penerima beasiswa. Namun di sisi lain, ada yang dinyatakan lolos, orang tuanya PNS, ataupun Anggota TNI/Polri.
Semestinya kata Burhanuddin, pemerintah lebih memproritaskan kepada masyarakat yang masih kategori prasejahtera, karena mereka ini memiliki semangat untuk menuntut ilmu, namun kurang beruntung dari sisi ekonomi sehingga perlu uluran tangan pemerintah.
Untuk itu, Burhanuddin mengusulkan di tahun pertama penerapan beasiswa Berani Cerdas ini, sebaiknya lebih difokuskan kepada mahasiswa baru, karena sebagai langkah awal sudah tentu masih terdapat banyak kekurangan, sehingga tidak perlu terlalu banyak yang dijangkau. Di lain sisi, ini berkaitan dengan kemampuan keuangan daerah.
“Sebaiknya mahasiswa baru dulu, setelah ini dianggap berhasil, baru ke tahap berikutnya menjangkau mahasiswa yang sudah ada, dan juga mahasiswa S2 dan S3, artinya bertahap dulu, jangan langsung menjangkau semua,”saran Burhanuddin, Selasa (5/8/2025).
Berikutnya kata Burhanuddin, juga terkait sebaran kouta di setiap perguruan tinggi. Hingga saat ini, ia belum mengetahui berapa jumlah mahasiswanya yang lolos menerima program beasiswa Berani Cerdas ini, pasalnya kampus tidak memiliki data apapun terkait hal itu.