Lebih lanjut, dr. Reny A. Lamadjido menegaskan komitmen Pemprov untuk terus memperkuat layanan spesialistik di daerah. Jika terdapat kebutuhan pendidikan dokter spesialis maupun subspesialis, Pemerintah Provinsi siap menanggung biaya pendidikan, dengan catatan dokter tersebut wajib mengabdi di Sulawesi Tengah.
“Kalau kita sekolahkan, mereka tidak boleh pindah keluar. Kalau pindah, SIP-nya (Surat Izin Praktik) tidak akan dikeluarkan oleh kementerian,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, menyambut baik pelaksanaan operasi jantung terbuka . Ia berharap agar kabupaten/kota di Sulawesi Tengah dapat segera menata layanan penyakit katastropik di daerah masing-masing.
“Provinsi Sulawesi Tengah adalah Daerah yang ke-27 yang melakukan pelayanan operasi perdana bedah jantung, yang mana minimal bisa melakukan tiga operasi bypass per bulan,” ujar Menkes.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama jejaring pengampuan layanan jantung dan pembuluh darah antara, Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Direktur RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, serta Direktur RSUD Undata Palu yang langsung disaksikan oleh Menteri Kesehatan RI.
Dengan langkah ini, Sulawesi Tengah secara resmi membuka babak baru pelayanan kesehatan jantung yang mandiri, terintegrasi, dan berorientasi pada pelayanan maksimal untuk seluruh masyarakat. *WAN