SULTENG RAYA – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Tengah (OJK Sulteng) bersama PT Hannah Asa Indonesia meluncurkan program “Finance Bootcamp Goes to School”, sebuah inisiatif edukasi literasi & inklusi keuangan yang menyasar para peserta didik SMA sederajat di Sulteng.

Program tersebut diharapkan dapat membekali sasaran dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mengelola keuangan pribadi, membuat keputusan finansial bijaksana, serta meningkatkan akses mereka ke produk dan layanan keuangan yang sesuai.

Sejak dimulai 14 Juli 2025, Bootcamp Goes to School telah menjangkau lebih dari 300 siswa dari tiga sekolah di Kota Palu, yaitu SMK Negeri 2 Palu, SMK Negeri 3 Palu, dan SMA Al Azhar Mandiri Palu.

Dalam setiap sesi, para peserta didik diperkenalkan pada konsep manajemen keuangan, pentingnya menabung, investasi yang aman, hingga bahaya penipuan berkedok investasi bodong.

Format bootcamp dibuat interaktif dan dekat dengan keseharian generasi muda, menghadirkan narasumber dari OJK Sulteng serta praktisi keuangan bersertifikat dari PT Hannah Asa Indonesia.

Founder PT Hannah Asa Indonesia, Mardiyah adalah seorang pegiat ekonomi kesetiakawanan biasa disebut dengan Social and Solidarity Economic, latar belakang pekerjaan : Dependent Personal Advisor yang dulunya kerja di Divisi Wealth Management pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, jabatan terakhir sebagai Customer Relationship Manager (CRM), yang salah satu tugasnya adalah mengelola portofofolio kekayaan nasabah Prioritas dengan total AUM (Asset Under Management) Rp5 miliar – Rp15 miliar.

Program ini tidak hanya sekadar sosialisasi, tetapi juga berbagi ilmu praktis yang benar-benar dapat diterapkan pelajar.

Mardiyah mengatakan, pihaknya menjadi mitra strategis OJK Sulteng karena merupakan satu-satunya lembaga di Sulteng yang menjadi penyedia jasa layanan perencanaan keuangan profesional untuk individu.

Hannah juga menyelenggarakan pelatihan berkaitan dengan perencanaan keuangan sesuai standar internasional, yang dilakukan oleh pemegang lisensi Certified Financial Planner® (CFP®). Dengan begitu, materi yang diberikan bukan hanya relevan, tetapi juga dapat dipertanggungjawabkan secara profesional.

Sebelum program ini, OJK Sulteng dan PT Hannah Asa Indonesia juga telah sukses menyelenggarakan bootcamp serupa yang menyasar segmen berbeda, antara lain; (1) Bootcamp di Pantai Tanjung Karang di Desa Labuan Bajo, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menyasar UMKM setempat. (2) Bootcamp di Desa Balumpewa Kabupaten Sigi, menyasar masyarakat umum. (3) Bootcamp di Desa Baliura, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, juga menyasar masyarakat umum sekitar situs megalith Pokekea.

Kolaborasi berkelanjutan itu menunjukkan komitmen kedua pihak untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat, baik pelaku usaha maupun generasi muda, agar lebih melek finansial.

Program Bootcamp Goes to School tidak berhenti hanya di Kota Palu. Ke depan, inisiatif itu akan diperluas ke berbagai sekolah di wilayah di Sulteng seperti Kabupaten Sigi, Donggala, Poso, Banggai, hingga Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.

“Harapannya, lebih banyak pelajar dapat memahami dasar-dasar literasi keuangan dan menjadi generasi yang mampu membuat keputusan finansial yang cerdas,” kata Mardiyah.

Melalui edukasi langsung dari praktisi profesional para siswa tidak hanya memperoleh teori, tetapi juga cara berpikir kritis dan kesadaran akan risiko penipuan investasi yang kerap menargetkan generasi muda.

“Program ini adalah bukti nyata pentingnya sinergi antara regulator dan praktisi swasta dalam meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat, khususnya generasi muda. Dengan pendekatan yang lebih segar, kreatif, dan dapat dipertanggungjawabkan, literasi keuangan tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar menjadi bekal bagi masa depan mereka,” katanya.

Sementara itu, Kepala OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra mengatakan, dipilihnya Hannah sebagai partneruntuk menggalakkan literasi keuangan karena latar belakang organisasinya yang lokal dan terkonsentrasi pada financial.

“Profil foundernya kami lihat punya kapasitas, mereka juga tergerak satu misi dengan kami supaya masyarakat Sulteng itu lebih baik dari literasinya, sehingga pengelolaan keuangannya bisa bagus,” kata Bonny.

“Hannah ini punya gerakan yang bagus, bahkan sampai ke pelosok dan perlu dukungan semua pihak,” ujar Bonny menambahkan. RHT