Jika disetujui dan direalisasikan, “Gerbang Desa” berpotensi menjadi cetak biru baru bagi model pembangunan sosial di wilayah-wilayah tertinggal. Pemda Parmout juga menyatakan kesiapan menjalin sinergi dengan Kementerian Desa, Kemendikbudristek, dan BNPB untuk memastikan program berjalan lintas sektor.

“Kami tidak datang membawa proposal, tapi harapan ribuan warga desa yang ingin keluar dari ketertinggalan,”ujar Erwin dalam forum audiensi.

Langkah Pemda Parmout ini adalah simbol keberanian daerah menjemput keadilan sosial langsung dari pusat. Gerbang Desa bukan hanya program, tapi tekad membangun dari akar dari desa, untuk Indonesia yang lebih setara.

Sementara itu Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo yang menerima rombongan Bupati Parmout menyebut inisiatif  Bupati Parmout itu sebagai contoh nyata inovasi lokal berbasis desa. Pihaknya akan memproses usulan melalui mekanisme regulasi, termasuk validasi data PBI, tinjauan teknis lahan, dan penyusunan MoU lintas kementerian. Kemensos juga mendorong integrasi data melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).

Turut mendampingi Bupati Parmout dalam audensi tersebut, Sekda Zulfinasran, Plt. Kadis Sosial, Try Nugrah Adiyarta, serta beberapa anggota DPRD Parmout. */AJI