Lurah Watang Bacukiki, Nur Muhlisa, menyatakan apresiasinya terhadap program ini. “Ini bukan sekadar pelatihan. Program ini menyentuh langsung dua persoalan penting di keluarga: gizi anak dan ekonomi ibu-ibu rumah tangga. Saya sangat mendukung,” ujarnya.

Sementara itu, Adhi Warsito, Fuel Terminal Manager Parepare, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata komitmen Pertamina dalam memberdayakan perempuan dan komunitas lokal. “Kami percaya bahwa potensi lokal akan berkembang jika diberi ruang dan pendampingan. Lewat pelatihan ini, kami ingin perempuan menjadi penggerak ekonomi keluarga sekaligus agen perubahan gizi di komunitasnya,” jelas Adhi.

Area Manager Communication, Relation, & CSR Sulawesi, Tengku Muhammad Rum, menyampaikan bahwa melalui sinergi antara Pertamina, pemerintah kelurahan, dan komunitas, pelatihan ini tidak hanya melahirkan produk pangan bergizi, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan kemandirian dari tingkat paling dasar yaitu keluarga.

Program ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain, SDG 2 (Tanpa Kelaparan): Meningkatkan konsumsi makanan sehat berbasis lokal. SDG 5 (Kesetaraan Gender): Memberdayakan perempuan dalam kegiatan ekonomi produktif. Serta SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): Mendorong usaha mikro berbasis komunitas. *WAN