SULTENG RAYA- Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu telah meluncurkan buku biografi Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM, pada malam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Silaturahmi Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (FOSMA), Jumat (11/7/2025) malam.

Buku berjudul “Biografi Prof. Rajindra: Tuntaskan Dua Periode dengan Amanah” ini ditulis oleh dua dosen muda Unismuh Palu, yakni Fery, S.Sos., M.Si dan Eka Firmansyah, S.Sos., M.Pd. Keduanya berhasil mengemas perjalanan hidup sang rektor dalam narasi ala novel biografi yang bercerita, menjadikannya bacaan yang mengalir, inspiratif, dan menggugah.

Peluncuran buku ini dilakukan secara simbolis oleh Prof. Rajindra,  menyerahkan langsung kepada tiga tokoh di Muhammadiyah yakni Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Dr. Muh. Samsudin, S.Ag., M.Pd. Ketua FOSMA Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H dan Ketua PWM Sulawesi Tengah Muh. Amin Parakkasi, S.Ag., M.Hi.

Yang menarik, peluncuran buku ini bukan atas inisiatif sang rektor sendiri. Dalam sambutannya, Prof. Rajindra mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui rencana penulisan buku tersebut.

“Saya tidak tahu kalau mereka ini (Fery dan Eka) mau bikin buku biografi saya. Mereka hanya datang sesekali, sekadar berbincang dan menanyakan hal-hal soal perjalanan hidup saya. Saya pun bercerita saja apa yang bisa saya ceritakan,” ujar Prof. Rajindra.

Ia mengaku kaget saat diberi kabar bahwa buku tersebut akan diluncurkan dalam pembukaan FOSMA 2025. Meski demikian, ia menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas karya ini, serta harapan agar buku tersebut dapat memberi inspirasi, khususnya kepada para dosen muda di lingkungan Unismuh Palu.

“Saya harap buku ini bisa menjadi motivasi bagi dosen-dosen muda, bahwa siapa pun bisa meraih jabatan akademik tertinggi jika bekerja keras dan konsisten,” ungkapnya.

Dari Kampung di Sulsel ke Kursi Rektor

Buku ini mengisahkan secara lengkap dan menyentuh mengenai perjalanan hidup Prof. Rajindra yang dimulai dari sebuah desa sederhana di Sulawesi Selatan,  tepatnya Desa Tosora, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo. Dari latar keluarga yang penuh keterbatasan, ia menapaki jalan panjang dalam dunia pendidikan dan birokrasi, hingga akhirnya berlabuh di Kota Palu dan meniti karier di birokrasi dan beralih ke akademik yang membawanya menjadi seorang guru besar sekaligus rektor.

Penulis buku, Fery, mengisahkan kedekatannya yang sudah lama terjalin dengan Prof. Rajindra. Sejak masih menjadi wartawan aktif dan Prof. Rajindra menjabat sebagai Kepala Dinas BKKBN Kabupaten Donggala, hubungan personal yang erat membuatnya merasa seperti memiliki figur ayah angkat.

“Saya mengenal beliau sejak lama. Saat itu saya wartawan, beliau kadis. Dari situ, hubungan kami terbangun sangat akrab, dan kami banyak berdiskusi tentang hidup, nilai, dan pengabdian,” ujar Fery.

Tak hanya membahas perjalanan hidup pribadi, buku ini juga mengangkat bagaimana Prof. Rajindra membawa perubahan besar di Unismuh Palu, baik dari sisi pembangunan fisik maupun penguatan kualitas sumber daya manusia. Di bawah kepemimpinannya, Unismuh Palu mengalami transformasi besar hingga kini diakui sebagai salah satu kampus swasta terbaik di Sulawesi Tengah.

Salah satu kutipan terkenal yang menjadi semacam “mantra kerja” di lingkungan kampus juga turut diangkat dalam buku tersebut:“Bekerjalah sebagaimana semestinya, jangan bekerja sebagaimana biasanya.”

Ungkapan ini, menurut para penulis, menggambarkan filosofi kerja Prof. Rajindra yang menolak rutinitas tanpa makna, dan justru mendorong perubahan yang berdampak nyata.

Kini buku ini bisa didapatkan di Kampus Biru Unismuh Palu dalam bentuk E-Buku maupun cetak. ENG