Beberapa prinsip dasar komunikasi dan interaksi digital, sejatinya tidak berbeda antara kehidupan nyata dan dunia maya.
Beberapa diantaranya, pertama, kesopanan (Courtesy). Pengguna komunikasi digital dituntut menggunakan bahasa yang santun. Hindari hinaan, fitnah, atau kata-kata kasar.
Kedua. Kejujuran (Honesty). Pengguna wajib menghindari plagiarisme, manipulasi informasi, dan akun palsu. Kejujuran juga mewujud sebagai bentuk penghargaan dan mengakui karya orang lain.
Ketiga, tanggung Jawab (Responsibility). Berani bertanggung jawab atas konten yang dibagikan. Jangan sembarangan menyebar informasi tanpa fakta atau informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
Keempat, keadilan (Fairness). Pergaulan dan komunikasi di dunia digital yang tidak tersekat teritorial dan ruang primordial, lebih bijak bersifat imparsial, tidak memihak secara buta, dan menghargai pendapat berbeda tanpa menjatuhkan.
Kelima, Privasi dan Keamanan (Privacy and Security). Kebebasan interaksi tidak dimaknai, bebas tanpa batas. Perlu pemahaman pentingnya melindungi data pribadi, serta tidak mencuri dan membocorkan informasi sensitif milik orang lain.
Beberapa contoh sederhana prinsip dasar etika digital adalah tidak mengunduh atau menyebarkan konten bajakan, menyebutkan sumber saat mengutip tulisan atau gambar, menghindari komentar provokatif di media sosial yang dapat berdampak pada rapuhnya tatanan sosial di dunia nyata.
Contoh lainnya adalah memverifikasi informasi sebelum membagikannya dan tidak memotret atau merekam orang lain tanpa izin.
Tantangan Etika Digital