Adapun cakupan program Sehat Bersama meliput, rujukan pasien gratis, yakni layanan rujukan dari puskesmas ke rumah sakit (FKTP ke FKTL) secara gratis bagi masyarakat, terutama bila puskesmas tidak dapat menangani karena keterbatasan fasilitas, tenaga medis, atau perlengkapan medis.
Kemudian, distribusi sarana mobilitas dan teknologi, berupa penyediaan kendaraan roda dua bagi bidan desa dan Juru Imunisasi (Jurim), serta penyerahan 140 unit laptop untuk mendukung digitalisasi layanan kesehatan, pelaporan, dan pemantauan secara real-time.
Selanjutnya, layanan pengantaran atau pemulangan jenazah, yang dinamakan Layanan OTOMATIS (Oto Mayat Gratis), yaitu pelayanan pengantaran jenazah dari fasilitas kesehatan ke rumah duka khusus bagi masyarakat tidak mampu.
Serta Universal Health Coverage (UHC), yakni sistem jaminan kesehatan daerah dengan cakupan saat ini telah mencapai 82 persen, menyasar warga dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Semua program ini adalah upaya strategis untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami menyadari tantangan masih besar, namun dengan dukungan legislatif dan keterlibatan masyarakat, visi pembangunan kesehatan di Parigi Moutong dapat terwujud secara bertahap dan berkelanjutan,” jelas Gede Widiadha.
Turut hadir pada kegiatan itu Ketua dan anggota komisi IV DPRD Parmout, pejabat Forkopimda, Ketua TP-PKK, para kepala perangkat daerah, camat, kepala desa, Kepala BPJS Cabang Parigi, Kepala RS Sehat Baznas, kepala puskesmas se-Kabupaten Parmout serta tamu undangan lainnya. */AJI