“Sehingga strategi hilirisasi dan penguatan kolaborasi antara dunia industri dan Perguruan Tinggi, menjadi faktor penting,” ujarnya. 

Di tempat yang sama, Manajer HR PT IMIP, Achmanto Mendatu, mengatakan, pihaknya turut memperkuat sinergitas dengan terlibat langsung dalam penyusunan kurikulum sesuai kebutuhan industri.

Selain itu, bentuk dukungan nyata PT IMIP disektor itu, dengan menghadirkan program skema magang industri dan memberikan beasiswa sebagai bentuk respons konkret terhadap kebutuhan sumber daya manusia (SDM) sektor hilirisasi nasional, khususnya mineral dan logam.

“Kekurangan tenaga kerja terampil di sektor ini, sangat nyata. Karena itu, kami ingin memastikan keterlibatan industri sejak proses pendidikan. Mulai dari kurikulum hingga implementasi pembelajaran,” tegas Mendatu.

IMIP pun menjamin akan terus berpartisipasi mengembangkan SDM nasional melalui berbagai agenda. Salah satu program terbaru yaitu beasiswa Kelas Hilirisasi sebagai unggulan. Melalui program itu, mahasiswa akan mendapat pendampingan intensif dan pembelajaran berbasis industri.

“Dengan adanya kelas hilirisasi di berbagai kampus, kami ingin menjadi bagian dari program nasional. Kelas hilirisasi sudah ada di empat institusi. Di Politeknik Logam Morowali (PILM), semua mahasiswanya masuk dalam dalam kelas hilirisasi. Kedua, Politeknik ATI Makassar sebanyak 120 orang, di Universitas Tadulako Palu 160 dan Universitas Hasanuddin 50 mahasiswa. Ada 10 orang diantaranya masuk dalam kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui beasiswa gubernur,” rinci Mendatu. * WAN