Lebih lanjut, melalui pelatihan ini, peserta juga akan mendapatkan pemahaman bagaimana mengintegrasikan unsur budaya lokal ke dalam narasi yang menarik dan bermakna, sehingga dapat memperluas jangkauan pembaca, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional hingga internasional.
Bimtek tahap kedua ini juga menjadi ajang evaluasi terhadap hasil karya tulis peserta yang telah mengikuti tahap pertama. Hal ini disampaikan oleh Jamrin Abu Bakar, salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut.
“Kali ini kita mengevaluasi tulisan-tulisan peserta dari tahap sebelumnya. Setelah mendapatkan materi teknis dan praktik menulis pada tahap pertama, kini peserta diminta menunjukkan hasil karyanya sebagai bentuk implementasi dari pembelajaran,” tutur Jamrin.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pelatihan, tetapi juga wadah memperkuat sinergi antara pemerintah, komunitas literasi, dan masyarakat luas dalam mendukung program literasi budaya.
Hal ini selaras dengan visi-misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Anwar Hafid dan Wakil Gubernur Renny A. Lamadjido, yakni mewujudkan Sulawesi Tengah yang maju, mandiri, dan sejahtera berbasis kearifan lokal dan pembangunan berkelanjutan melalui misi “9 Berani”.
Kegiatan ini terselenggara atas dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Perpustakaan Nasional RI Tahun Anggaran 2025.
Dengan harapan melalui bimtek ini akan tumbuh penulis-penulis berbakat dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah yang mampu memperkenalkan budaya lokal melalui karya tulis yang berdaya saing dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai serta melestarikan warisan budaya daerah. ENG