“Forum ini tidak hanya soal meningkatkan kompetensi teknis, tetapi juga memperbaiki relasi antara pimpinan dan staf. Kita harus meninggalkan pola pikir usang yang menjadikan staf hanya sebagai pelaksana. Mereka adalah mitra strategis dalam pembangunan institusi,” kata Prof. Yudi.

Ia juga menekankan bahwa lulusan teknik masa kini harus membawa semangat inovasi dan integritas dalam menjawab tantangan global.

Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT dalam sambutannya menyampaikan kebanggaan atas keterlibatan Untad sebagai tuan rumah forum nasional ini. Ia menyebut bahwa sejak menjadi salah satu deklarator FDTI pada 2017, Untad selalu konsisten mendukung penguatan jejaring pendidikan teknik nasional.

“Kami sempat merencanakan menjadi tuan rumah sejak 2018, namun tertunda karena bencana alam. Hari ini, kami wujudkan kembali komitmen kami untuk membangun ekosistem teknik yang kokoh dan adaptif terhadap perubahan zaman,” ujar Rektor Amar.

Total sebanyak 82 peserta dari berbagai perguruan tinggi teknik mengikuti Dean’s Course dan Staff’s Course, bersama 21 anggota pengurus pusat FDTI serta sejumlah perwakilan dunia industri. Forum ini menjadi ruang konsolidasi antar fakultas teknik guna menyamakan visi dalam membangun pendidikan teknik yang relevan, kolaboratif, dan berkualitas.

Setelah rangkaian sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi utama oleh Prof. Yudi Darma yang mengangkat topik “Strategi Hilirisasi dan Penguatan Kolaborasi Antara Dunia Industri dan Perguruan Tinggi”. Sementara Rektor Untad, Prof. Amar, juga mempresentasikan materi bertema “Tantangan Global Pendidikan Tinggi di Indonesia”, menyoroti perlunya adaptasi cepat dalam sistem pendidikan teknik terhadap transformasi digital dan revolusi industri. *ENG