SULTENG RAYA – Perpustakaan Pandalangi yang berada di Desa Inalatan, Kabupaten Buol, berhasil meraih predikat sebagai Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2025. Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan hasil Lomba Apresiasi Perpustakaan Kelurahan dan Desa yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusarda) Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini telah berlangsung sejak minggu ketiga bulan Mei hingga minggu keempat bulan Juni 2025, dengan melibatkan 15 perpustakaan dari sembilan kabupaten dan satu kota di Sulawesi Tengah. Beberapa kabupaten diketahui tidak mengirimkan wakil perpustakaannya dalam lomba tahun ini.
Pengumuman hasil lomba dilaksanakan secara hybrid di Aula Perpustakaan Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (14/7/2025), dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Juri, Drs. I Nyoman Sriadijaya, M.M dan diikuti unit perpustakaan peserta lomba secara virtual.
Dalam pengumuman tersebut, Dewan Juri menetapkan enam perpustakaan terbaik yang menjadi finalis lomba. Masing-masing Juara I: Perpustakaan Pandalangi, Desa Inalatan, Kabupaten Buol – Nilai: 950. Juara II: Perpustakaan Barle Ilmu Garlanggangan, Desa Kalangkangan, Kabupaten Tolitoli – Nilai: 935. Juara III: Perpustakaan Sintuwu Raya, Desa Tagolu, Kabupaten Poso – Nilai: 905
Harapan I: Perpustakaan Montolutusan, Desa Bakalinga, Kabupaten Banggai Kepulauan – Nilai: 890. Harapan II: Perpustakaan Rementodea, Desa Pangi, Kabupaten Parigi Moutong – Nilai: 780. Harapan III: Perpustakaan Tunas Ilmu, Desa Malino, Kabupaten Morowali Utara – Nilai: 450
Ketua Dewan Juri, I Nyoman Sriadijaya, menegaskan bahwa proses penilaian dilakukan secara objektif, transparan, dan berintegritas tanpa ada campur tangan dari pihak manapun. “Tidak ada istilah intervensi, suka dan tidak suka. Kami bekerja dengan jujur penuh integritas, mengacu pada pedoman dan kriteria apresiasi Perpustakaan Nasional,” ujar I Nyoman.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispusarda Sulteng, Muh. Idham Khalid, S.Sos., M.A.P., menyampaikan bahwa lomba ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mendorong kemajuan literasi masyarakat di Sulawesi Tengah. Menurutnya, perpustakaan desa dan kelurahan saat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca, tetapi juga sebagai pusat informasi, pendidikan nonformal, dan pemberdayaan masyarakat.
“Melalui lomba ini, kita ingin mengapresiasi sekaligus memotivasi para pengelola perpustakaan desa dan kelurahan untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Idham dalam sambutannya.
Ia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada enam perpustakaan finalis yang telah mengikuti seluruh tahapan seleksi, mulai dari seleksi administrasi, verifikasi lapangan, hingga pemaparan program kerja. Semangat dan komitmen yang mereka tunjukkan dinilainya sebagai contoh baik bagi perpustakaan lainnya di Sulawesi Tengah.
Ke depan, lanjutnya, perpustakaan desa dan kelurahan diharapkan mampu mengembangkan program-program inovatif seperti pelatihan keterampilan, literasi digital, pelestarian budaya lokal, hingga literasi kesehatan dan lingkungan. Tujuannya adalah membentuk masyarakat yang cerdas, kreatif, dan adaptif terhadap tantangan global.
Senada dengan hal itu, Ketua Panitia, Dr. Yuni, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memotivasi perpustakaan desa dan kelurahan dalam meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Ia berharap melalui lomba ini, fungsi dan peran perpustakaan di tingkat desa semakin optimal.
“Perpustakaan desa harus menjadi pusat pembelajaran yang memberi manfaat luas bagi masyarakat. Kegiatan ini menjadi langkah penting untuk mendorong semangat tersebut,” kata Yuni.
Diketahui, kegiatan Lomba Apresiasi Perpustakaan Kelurahan dan Desa Provinsi Sulawesi Tengah tahun ini menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik Perpustakaan Nasional Tahun Anggaran 2025. ENG