URAI PERMINTAAN KONSUMEN DI PASAR TRADISIONAL

Pimwil Elis menekankan, dengan adanya penyaluran beras SPHP ke tingkat konsumen itu, akan berdampak pada bertambahnya supply beras di pasar tradisional sehingga akan menekan harga beras, yang kemudian diharapkan akan menurunkan harga komoditi pokok itu.

“Impact-nya mereka yang menerima tidak akan mengambil beras ke pasar, sehingga itu akan mengurangi demand di pasar dan dengan dengan adanya penyaluran SPHP ini berarti kita menambah supply ke pasar, dan kanal lain,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan Setiawan, berharap, dengan adanya pasokan SPHP yang membanjiri pasar, harga beras bisa ditekan. Sebab, menurut pantauan Disperindag Sulteng, harga beras di pasar memang sedang naik tajam sejak pertengahan Mei 2025, kemudian makin parah pada awal Juni 2025.

“Kami merekomendasikan untuk segera penyaluran SPHP ini. Tetapi kan memang ini penugasan, jadi menunggu perintah. Ya alhamdulillah, kemarin sudah turun surat tugasnya. Insyaallah Senin mulai penyaluran, kami harapkan penyaluran beras SPHP ini membanjiri pasar rakyat khususnya pasar pantauan di Palu hingga Sulteng. Kami berharap dengan mambanjirnya stok beras ini, harga beras di pasaran bisa turun,” kata Donny.

Ia menambahkan, pihaknya juga menyarankan inisiatif lain kepada Bulog agar intervensi komoditi beras ini makin massif, misalnya dengan melakukan operasi pasar mobile dengan menyediakan stok pangan meski terbatas.

“Kami yakin dengan stok sebanyak ini, akan memberikan dampak harga beras kembali stabil,” tutupnya. RHT