“IMIP juga merupakan perusahaan industri yang menyerap lulusan Politeknik ATI Makassar paling banyak. Kami berusaha mempertahankan kerja sama ini dengan IMIP agar bisa terus meningkat,” harap Muhammad Basri. Dengan adanya kerja sama, dapat meningkatkan SDM bidang manufaktur. Selain mahasiswa, Politeknik ATI Makassar juga akan mengutus beberapa tenaga pengajar untuk melakukan magang di IMIP dalam rangka mendapatkan pengalaman kerja di industri.
Di tempat yang sama, Manajer HR PT IMIP, Achmanto Mendatu, mengatakan, realisasi program tersebut merupakan respon konkret pihaknya terhadap kebutuhan SDM di sektor hilirisasi nasional, khususnya bidang mineral dan logam.
“Kekurangan tenaga kerja terampil di sektor ini, sangat nyata. Karena itu, kami ingin memastikan keterlibatan industri sejak proses pendidikan. Mulai dari kurikulum hingga implementasi pembelajaran,” jelasnya.
Sebagai kelas unggulan, kata Achmanto Mendatu, mahasiswa juga akan mendapat pendampingan intensif dan pembelajaran berbasis industri. IMIP menegaskan komitmen dalam partisipasi mengembangkan SDM di Indonesia melalui berbagai program yang dilakukan.
“Dengan adanya kelas hilirisasi di berbagai kampus, kami ingin menjadi bagian dari program nasional. Kelas hilirisasi sudah ada pada empat institusi. Di Politeknik Logam Morowali (PILM), semua mahasiswanya masuk dalam dalam kelas hilirisasi. Kedua, Politeknik ATI Makassar sebanyak 120 mahasiswa, di Universitas Tadulako Palu 160 mahasiswa dan Universitas Hasanuddin ada 50 mahasiswa. 10 orang diantaranya merupakan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui beasiswa gubernur,” ungkap Achmanto Mendatu. *WAN