Prof. Stella terus mendorong industri dan vokasi agar memiliki kemampuan untuk memajukan ekonomi Indonesia. Ia juga mengapresiasi program tersebut yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan industri dan riset.

Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Universitas Hasanuddin dengan PT IMIP sebagai bentuk komitmen bersama dalam bidang pendidikan dan akademik.

Pasca rangkaian kegiatan peninjauan gedung, dilanjutkan penandatanganan Kelas Hilirisasi Teknologi Metalurgi Ekstraksi Fakultas Vokasi dengan PT IMIP, kelas kerja sama dan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi pada empat program studi (Prodi).

Yakni Prodi Teknologi Metalurgi Ekstraksi, Kimia, Teknik Metalurgi dan Material, serta Sastra Mandarin dengan pihak PT Huayou Internasional Mining.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Bisnis dan Wirausaha Unhas, Prof. Adi Maulana, mengatakan, peresmian gedung itu merupakan langkah strategis dalam memerkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri melalui ekosistem inovasi yang sinergis.

Sebagai mitra strategis Unhas, ia mengakui, IMIP terus mendorong kemajuan pendidikan di tanah air.

“Kami berupaya berkontribusi dalam memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, pemerintah dan lembaga terkait,” janji Prof. Adi Maulana.

Dengan adanya Akademi Industri Center ini, tercatat sebanyak 12 perusahaan telah menjalin kerja sama dengan Unhas dan dapat melakukan display produk.

Mahasiswa juga dapat melakukan aktivitas akademik yang dibimbing oleh pihak perusahaan industri tersebut.

Industri bisa membuat pelatihan untuk peningkatan kapasitas mahasiswa. Kemudian mempersiapkan SDM berkualitas untuk memenuhi permintaan industri.

Manajemen PT IMIP yang diwakili Manager HR, Achmanto Mendatu, menegaskan, melalui kegiatan ini, pihaknya memerlihatkan kepedulian bagi sektor pendidikan secara nyata.

“Industri berperan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, menyiapkan sarana infrastruktur pembelajaran, fasilitas pemagangan, fasilitas dosen, praktisi dan dukungan finansial,” ungkap Achmanto Mendatu. *WAN