Proyek tersebut diharapkan dapat membuka akses baru bagi pembangunan ekonomi di kawasan yang selama ini relatif tertinggal. Ia menyebut bahwa masyarakat adat di wilayah tersebut telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mendukung keberhasilan proyek. Sedikitnya 11 suku adat menyatakan kesiapan untuk berkontribusi terhadap pembangunan kawasan berbasis industrialisasi ini.

Lebih jauh, Sherly menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari teknologi atau infrastruktur, melainkan dari kesungguhan semua pihak untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memperoleh manfaat yang adil. Ia menyebut proyek ini sebagai simbol kebangkitan ekonomi Indonesia timur dan wujud nyata dari pembangunan berkeadilan.

Proyek di Halmahera Timur mencakup seluruh ekosistem industri baterai, mulai dari pertambangan, pengolahan bahan baku, hingga fasilitas daur ulang dengan pendekatan ekonomi sirkular. Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Achmad Ardianto, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen melibatkan pemangku kepentingan lokal dalam setiap tahapan pembangunan.

Diperkirakan lebih dari 8.000 tenaga kerja akan terserap secara langsung dalam proyek tersebut. Selain itu, ANTAM juga merancang program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia lokal sebagai bagian dari strategi pengembangan berkelanjutan.

Pemerintah pusat melalui Kementerian BUMN turut memperkuat langkah ini dengan memberikan dukungan konkret terhadap pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi. Proyek yang dikembangkan di bawah koordinasi holding Danantara mencakup kerja sama strategis antara BUMN, perusahaan tambang nasional, dan konsorsium global seperti CATL, Brunp, dan Lygend.

Nilai investasi mencapai USD 5,9 miliar, menjadikan proyek ini sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) terbesar di sektor energi terbarukan. Di Karawang, pembangunan pabrik baterai dengan kapasitas awal 6,9 GWh akan dilanjutkan hingga mencapai 15 GWh dalam lima tahun mendatang, dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2026.

Proyek ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga diarahkan untuk melayani pasar ekspor. Dengan penguatan rantai pasok industri dari hulu ke hilir, Indonesia menempatkan diri sebagai pemain penting dalam pasar baterai kendaraan listrik internasional.

Percepatan hilirisasi baterai dan transisi energi menjadi bagian dari strategi besar menuju kemandirian energi nasional dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat lokal perlu terus memperkuat kolaborasi demi memastikan manfaat pembangunan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.*