Lebih lanjut, ia menyampaikan keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada kekuatan fiskal daerah dan tata kelola anggaran yang cermat. Sebagai contoh alokasi anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen dari APBD atau sekitar 600 miliar per tahun, yang menurutnya harus dikelola dengan penuh tanggung jawab untuk menyelesaikan pembangunan sektor pendidikan secara tuntas hingga tahun 2026.
“Kalau sudah bagus ya kita tinggal merawat. Kita cukup jangan belanja lebih dari kemampuan, jangan keluar tapi yang masuk hanya 8. Itu tekor namanya,” tegasnya
Iksan juga menyoroti pentingnya data yang akurat dalam menyusun program terutama pembangunan infrastruktur jalan tani di 3 Kecamatan. Ia merinci jalan tani yang diusulkan untuk dibangun antara lain 46 KM di Kecamatan Witaponda, 39 KM di Bumi Raya dan sejumlah titik lainnya di Bungku Barat.
“Tahun pertama kita kerjakan 20 KM di Bumi Raya tahun kedua di Wita Ponda dan tahun ketiga Bungku Barat semua harus berdasarkan data,”imbuhnya.
Turut hadir dalam Musrenbang tersebut anggota DPRD Kabupaten Morowali Gafar Hilal yang dalam kesempatan itu menyampaikan dukungan penuh terhadap program percepatan pembangunan yang dicanangkan oleh Bupati.
“Kami dari DPRD siap mendukung sepenuhnya program-program pemerintah, khususnya untuk mewujudkan visi Morowali yang mandiri dan sejahtera dalam 3 tahun ke depan,”ujar Gaffar.