“Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab petani. Ini adalah tanggung jawab bersama. Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa institusi Polri, khususnya Brimob, bisa turut hadir memberikan solusi nyata untuk masyarakat,” tutur Kombes Kurniawan.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel dan Bhayangkari yang terlibat langsung. “Mereka tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja dengan hati,” tambahnya.
Salah satu kontribusi penting datang dari Bhayangkari Cabang Satbrimobda Sulteng yang dipimpin Ny. drg. Ivon Rongre. Melalui pembangunan green house hidroponik seluas 1 hektare, Bhayangkari berhasil memproduksi selada, sawi, pakcoy, serta berbagai tanaman hortikultura lainnya dengan sistem bercocok tanam modern.
Tak hanya pertanian, program ini juga mencakup peternakan sapi, kambing, domba, dan ayam petelur. Sistem pemeliharaan dilakukan secara ramah lingkungan, dan hasilnya dikonsumsi oleh keluarga Brimob maupun dijual kepada warga sekitar.
Hasil panen dan ternak dari Pekarangan Bergizi ini dijual langsung ke warga dan pelaku UMKM di sekitar Mako Brimob dengan harga terjangkau. Sebagian lainnya digunakan untuk konsumsi internal, sehingga memberikan manfaat ganda baik dari sisi ekonomi maupun ketahanan pangan keluarga.
Dengan semangat menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Satbrimob Polda Sulteng membuktikan bahwa kerja keras, gotong royong, dan visi yang kuat mampu mengubah tantangan menjadi keberhasilan. Ketahanan Pangan Pemanfaatan Pekarangan Bergizi kini menjadi simbol kebersamaan dan kemandirian dalam menjaga ketahanan pangan bangsa.*/YAT