Sementara itu, Wartawan Harian Mercusuar, Temu Sutrisno, yang didapuk menjadi narasumber menjelaskan soal etika jurnalistik ketika melakukan sebuah riview produk.
“Etika jurnalistik dalam riview adalah soal akurasi dan keberimbangan. Ternyata ada dalam tulisan kita selama ini, banyak yang melenceng, dan mencoba mendiskreditkan produk lain, hal ini harus dihindari. Akurasi itu berarti spesifikasi dari produk yang di-riview. Hal-hal yang bersifat sensitif, tolong dipertimbangkan. Kalau dampaknya terhadap masyarakat dapat membahayakan, itu harus diklarifikasi. Namun komunikasikan dengan produsen,” kata Temu.
Temu menambahkan, wartawan juga harus bisa membedakan citra dan brand.“Bahwa harus kita tahu, citra itu untuk mempengaruhi masyarakat cenderung manipulatif, cenderung semu. Beda dengan brand. Branding itu nilai, sama untuk mempengaruhi orang atau konsumen, tapi dalam konteks yang jujur,” tambahnya.
“Pelatihan begini penting, supaya kita tahu bahwa kita mencerahkan masyarakat dengan produk yang kita tulis, sehingga perusahaan yang mempercayakan kita untuk me-riview bisa puas dengan tulisan kita,” ujarnya menambahkan. RHT