Selain menyatukan gagasan Program Pemerintah Pusat dan daerah, Abdul Sahid menggambarkan semangat kebersamaan serta bersilaturahmi dan berdiskusi berbagi pengalaman bersama puluhan kepala daerah dari berbagai wilayah Indonesia.

“Kami disini dapat bersilaturahmi, membangun rasa persaudaraan dan menyerap ilmu pengalaman dari beberapa kepala daerah yang sudah berpengalaman,” tuturnya.

Kegiatan retreat kepala daerah gelombang kedua tersebut diikuti 86 kepala daerah yang dibagi dalam tiga kategori yakni para kepala daerah yang belum mengikuti gelombang pertama, mereka yang sempat tersandung sengketa hasil Pilkada, serta kepala daerah hasil pemungutan suara ulang.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya menyebutkan, dalam pelaksanaan retreat nantinya akan diisi sebanyak enam materi yang terdiri dari ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan, Astacita, program kementerian/lembaga, tugas dan fungsi kepala daerah, kepemimpinan dan komunikasi politik serta team building dengan narasumber dari 31 kementerian/kembaga.

“Retreat ini menjadi ruang kontemplatif bagi para pemimpin daerah untuk meneguhkan kembali orientasi pengabdiannya kepada rakyat,” ujar Bima Arya, yang bertindak sebagai kepala sekolah dalam kegiatan tersebut.

Bima juga mengingatkan pentingnya peran kepala daerah dalam merancang, melaksanakan, dan mengakselerasi program Astacita.

“Kepala Daerah dapat memahami gagasan besar dari Presiden Republik Indonesia,” tuturnya.

Retret kepala daerah gelombang kedua akan berlangsung pada Senin 23 Juni sampai dengan Kamis 26 Juni 2025. */AJI