Tidak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan mendorong pengembangan program prioritas nasional melalui penguatan kolaborasi Triple Helix antara pemerintah, swasta, dan akademisi.

Hadianto juga menyambut positif kehadiran rombongan KSP, seraya mengungkapkan bahwa masih terdapat berbagai permasalahan yang belum terselesaikan, termasuk soal lahan eks HGB yang masa berlakunya telah berakhir sejak tahun 2019.

“Kehadiran staf khusus presiden ini bagaikan angin segar bagi kami, mengingat masih ada persoalan seperti lahan eks HGB yang belum ada kepastian hingga tahun 2025 ini,” tambah wali kota.

Lebih lanjut, Wali Kota juga mengenang dampak besar bencana 2018 yang menenggelamkan dua kelurahan di Kota Palu, yaitu Kelurahan Petobo dan Kelurahan Balaroa.

“Sekitar 176 hektare wilayah di Petobo dan 64 hektare di Balaroa tenggelam. Karena itu, tidak boleh lagi ada permukiman warga di wilayah tersebut,” tambah wali kota.

Rencananya, rombongan staf KSP akan melaksanakan monitoring dan evaluasi program prioritas nasional yang dimaksud selama tiga hari sejak tanggal 11 – 13 Juni 2025.

Turut hadir dalam penyambutan ini para asisten Sekretariat Daerah Kota Palu dan sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kota Palu.ABS