SULTENG RAYA-Pemerintah Kota Palu mengungkapkan  pentingnya mitigasi bencana di wilayah Kota Palu, mengingat daerah ini memiliki potensi bencana yang tinggi.

“Kota ini perlu mitigasi yang baik. BNPB mencatat siklus gempa di Palu merupakan peristiwa pengulangan satu generasi, yaitu setiap 25 hingga 30 tahun,” ujar Wali Kota, Hadianto bersama Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Pettalolo saat menyambut kedatangan rombongan dari Kantor Staf Presiden Republik Indonesia di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, pada Rabu (11/6/2025).

Adapun rombongan Staf Presiden (KSP) RI yang hadir terdiri atas Brigjen TNI (Purn) Syahnan, SE., MM selaku Tenaga Ahli Utama, Dr. Jeanne Francoise selaku Tenaga Ahli Madya, dan Ipan selaku Staf Pendukung.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pengendalian Program Prioritas Presiden dan pengelolaan isu strategis sebagaimana mandat Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2019.

Kedeputian III Kantor Staf Presiden akan melaksanakan verifikasi lapangan terkait penyelesaian pascabencana di Sulawesi Tengah dan pengelolaan cagar budaya.

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini bertujuan mengidentifikasi berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi pemerintah daerah dalam menuntaskan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2022 tentang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuefaksi di Provinsi Sulawesi Tengah.

Selain itu, kunjungan ini juga untuk mendalami upaya pelestarian dan pengelolaan cagar budaya sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 11 Tahun 2010 dan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.