“Kalau sudah tidak ada lagi alokasi pengeluaran tambahan, di akhir bulan sisanya saya masukkan ke rekening tabungan, terpisah dari rekening gaji,” kata Yusuf, karyawan asal Muna Barat, Sulawesi Tenggara, pada Mei 2025 lalu.

Kehadiran kawasan industri juga berefek domino pada lini UMKM yang bertumbuh-kembang dari segi jumlah maupun jenisnya. Data Usaha Bahodopi yang yang diperoleh dari riset mandiri PT IMIP yang dilakukan oleh tim Research and Branding PT IMIP mencatat, jumlah UMKM di Kecamatan Bahodopi per Maret 2025 ada 7.643 unit, naik 4,1% dibandingkan setahun sebelumnya, 7.318 unit. Dari 7.643 unit usaha tersebut, UMKM di Kecamatan Bahodopi menyerap sebanyak 16.705 orang tenaga kerja.

Pertumbuhan ekonomi di Bahodopi tak dapat dimungkiri mendorong perkembangan kualitas hidup warganya. Data BI Provinsi Sulteng juga menyatakan, skor indeks pembangunan manusia (IPM) secara keseluruhan di Morowali meningkat dari 73,39 pada 2022 menjadi 74,36 pada 2024. Dengan poin IPM ini, IPM Morowali menjadikan yang tertinggi kedua di antara kabupaten dan kota lain di Sulteng.

Sementara tingkat kemiskinan terus menurun dari 12,58% menjadi 11,55%, lalu tingkat pengangguran terbuka cenderung menurun dan menyentuh angka 2,84%. Kondisi ini diprediksi akan terus berlangsung dalam beberapa tahun ke depan, seiring laju bisnis yang ditopang oleh kawasan industri IMIP.*WAN