Jika ditelusuri jejak historis pembentukan Dewan Pengurus KADIN di seluruh Indonesia, belum pernah kami jumpai pola rekruitmen terbuka, dan berlaku untuk semua pelaku usaha. Hal ini bisa menjadi ‘best practice‘ Berkadin di seluruh Indonesia.
Gufran Ahmad juga memastikan terbentuknya kapasitas pengurus yang berintegritas, disiplin dan mampu menjaga marwah organisasi KADIN. Maka pola pendekatan yang mengunakan metode retreat memberi kesan kepada semua orang, bahwa tujuan besar harus dikerjakan dengan cara besar melampaui ekspektasi orang biasa.
Kegiataan retreat KADIN Kota Palu bertujuan menambah wawasan kebangsaan, menumbuhkan rasa kebersamaan, kedisiplinan, dan motivasi untuk mau berorganisasi, serta memastikan seluruh pengurus hadir dan membersamai kegiatan tersebut.
Gufran Ahmad ingin mengaktivasi pengurus agar profesional dan mengetahui job desk masing-masing. Gufran mendorong penyesuaian visi dan misi pemerintah Kota Palu yang menitikberatkan pada tiga kata kunci, Kota Palu yang Akseleratif, Inovatif dan Kolaboratif.
Kemudian terkait ‘achievement’, Gufran Ahmad telah diakui oleh level KADIN Indonesia. Dengan penuh kebanggaan, KADIN Indonesia memberi penghargaan kepada Gufran Ahmad sebagai inisiator tagline “Ayo Berkadin” yang diadopsi luas serta digunakan sebagai tagline KADIN Nasional.
Kepiawaian Gufran Ahmad membangun jejaring dan relasi dengan Dewan Pembina, Dewan Penasehat, maupun Dewan Pengurus KADIN Indonesia menunjukkan bahwa dirinya memiliki pemikirkan dan karya untuk pengembangan organisasi.
Penyampaian lisan Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid yang merencanakan pembangunan food streetterpanjang di Indonesia dipahami oleh Gufron Ahmad sebagai peluang KADIN untuk menyiapkan segala hal yang menjadi bagian pengabdian. KADIN akan hadir untuk kemajuan ekonomi masyarakat Kota Palu.