Dengan kondisi seperti ini, manusia tanpa agama, maka yang berkuasa adalah hawa nafsu dan akalnya yang lemah dan menyesatkan, rusak dan merusak. Bahkan sistem kapitalisme dengan liberalisasinya menjadikan rusaknya sendi-sendi kemuliaan manusia. Negara kadang justru meruntuhkan dan merusak keluarga melalui kebijakan yang dibuatnya. Negara lalai dalam menjaga sendi kehidupan keluarga.
Kelalaian negara adalah pada pelaksanaan hukum maupun sangsi bagi pelaku tindak kriminal yang tidak memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan termasuk bagi para pezina. Dalam Negara sekuler kapitalis, hukum yang berlaku adalah hukum buatan manusia yang parahnya jika pelaku suka sama suka atau tidak ada yang merasa dirugikan dan membuat laporan maka hukum tak bisa apa-apa. Itupun jika ada yang melapor hukumannya ringan hanya dihukum penjara sekian tahun. Allah SWT berfirman:
“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”(T.Q.S Al-Maidah ayat 50)
Islam adalah jalan hidup shahih, karena bersumber dari sang Ilahi yang maha mengetahui sikap dan sifat ciptanNya. Ia yang mengatur semua urusan manusia dan menjadikan rakyat sebagai pelaksana hukum syara. Islam mewajibkan negara untuk mengurus rakyat dalam semua aspek termasuk menjaga keutuhan keluarga dan norma-norma keluarga dalam sistem sosial sesuai dengan Islam.
Inses dalam islam adalah sebagai satu keharaman yang wajib dijauhi. Sebagaimana firman Allah SWT berikut:
“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan;….” (T.Q.S. An-Nisa ayat 23)
Dalam Islam, Negara menyiapkan berbagai langkah pencegahan termasuk membangun kekuatan iman dan takwa, menyediakan sistem pendidikan yang mampu menghasilkan manusia-manusi yang berbudi pekerti luhur dengan kurikulum berbasis Akidah Islam sehingga terbentuklah manusia yang berkepribadian Islam. Jauh dari sifat-sifat melebihi binatang.