SULTENG RAYA— Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu menjalin kemitraan dengan komunitas difabel dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Program ini telah berlangsung selama tiga pekan terakhir dan mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan masyarakat.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu, Syamsul Syaifudin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons terhadap meningkatnya permintaan akan penerjemah bahasa isyarat, terutama menjelang momentum penting seperti pemilihan kepala daerah (pilkada).

“Ini sudah berjalan tiga pekan, peminatnya semakin meningkat,” ujar Syamsul saat ditemui di kantornya, Senin (26/5/2025).

Ia menambahkan, pada awalnya kegiatan ini hanya dihadiri sekitar 20 peserta, namun pada pertemuan kedua meningkat menjadi 50 orang, dan kini sudah mencapai 75 peserta dari beragam latar belakang.

Pertemuan pembelajaran bahasa isyarat ini dilaksanakan sekali dalam sepekan, setiap hari Sabtu pukul 16.00 Wita, bertempat di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu. Program ini dirancang untuk berlangsung dalam sepuluh sesi. Menariknya, para pelatih berasal dari komunitas difabel sendiri, yang langsung mengajar dengan pendampingan mediator.

“Banyak yang datang ke kami meminta penerjemah, sementara kami belum memiliki data memadai. Karena itu, kami berinisiatif membangun kemitraan dengan komunitas difabel. Alhamdulillah, mereka menyambut dengan senang hati,” tutur Syamsul.