Menanggapi film dokumenter itu, Totua adat di Katu, Mature Rore menilai film tersebut menceritakan tentang sejarah perjuangan mempertahankan sebuah wilayah dan kebersamaan masyarakat Desa Katu.
“Bagi kami masyarakat Desa Katu, kopi bukan hanya minuman tetapi punya sejarah perjuangan yang sampai sekarang masih kami ingat,”ucapnya.
Selanjutnya Tokoh pemuda Desa Katu, Golstar menambahkan dalam film tersebut menjelaskan tentang potensi Desa Katu serta peran perempuan dan kopi.
Kami sebagai pemuda termotivasi setelah menonton film ini, kami harusnya bangga dan menjaga apa yang sudah ada di desa kami,” tuturnya.
Perwakilan perempuan Desa Katu, Menis Torae mengemukakan, film tersebut menunjukkan secara jelas tempat kopi pertama ditanam di Desa Katu yang jauh dari perkampungan.