SULTENG RAYA- Wakil Wali Kota Imelda Liliana Muhidin menyatakan, berdasarkan hasil kajian dan identifikasi terhadap potensi daerah rawan bencana di Kota Palu, maka perlu didorong untuk membuat analisa antisipatif.
Hal ini ia ajukan saat menghadiri Focus Group Discussions (FGD) bersama BNPB dan Kedutaan Besar Swiss untuk Indonesia, pada Rabu (14/05/2025) di Hotel Best Western Coco Palu.
FGD tersebut berkaitan dengan Kajian Analisis Biaya Manfaat (Cost Benefit Analysis) dalam Penanggulangan Bencana.
Atas nama Pemerintah Daerah Kota Palu, Wakil Wali Kota Imelda dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih atas diselengarakannya kegiatan yang baik ini.
Menurut wakil wali kota, FGD kali ini merupakan suatu bentuk kegiatan yang menyadarkan sepenuhnya pada semua bahwa Kota Palu, sebagai salah satu kota yang punya pengalaman dihantam oleh multiple disaster dalam waktu bersamaan, dikarenakan potensi bawaan bencana yang melakat di Kota Palu.
“Karena faktor bawaan tersebutlah sehingga, semua kita, baik pemerintah, Masyarakat, dunia usaha dan dunia pendidikan serta pers, seharusnyalah peduli untuk secara terus menerus dapat memperkuat kapasitas masyarakat beserta kelembagaan pemerintahnya, untuk melakukan serangkaian langkah antisipatif, agar jika terjadi keadaan yang tidak diinginkan, seperti jika terjadi bencana alam, maka target semininal mungkin korban dapat terjadi,” kata wakil wali kota.
Baik dari segi ekonomi, sosial, budaya maupun keteknikan untuk menilai kemanfaatan jangka pendek, menengah dan panjang dari suatu intervensi pembangunan berdasarkan data dan informasi terhadap tujuan dan prioritas intervensi pembangunan suatu daerah.