“Saat ini 90 % sekolah swasta telah bergabung,”ungkapnya.

Tak berhenti di sana, Pemprov Sulawesi Tengah juga meluncurkan Program Beasiswa BERANI, yang kini telah mencatat 57.000 pendaftar dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

Program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, sebagai bagian dari komitmen memperluas akses pendidikan di seluruh daerah.

Ia pun menjelaskan, Pemprov saat ini tengah merancang payung hukum untuk mengatur penyaluran beasiswa tersebut, dengan dua kriteria utama penerima, yaitu  Keluarga tidak mampu, dan siswa berprestasi.

Untuk kategori tidak mampu, cukup dengan surat keterangan dari kepala desa atau lurah. Sedangkan untuk kategori berprestasi, siapa pun berhak, tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga.

“Insya Allah, saya berharap semua bisa lolos,”ucapnya.

Selain sektor pendidikan, Pemprov juga bergerak cepat di bidang kesehatan. Mulai 13 April, seluruh warga Sulteng cukup menunjukkan KTP untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus menunggu aktivasi BPJS. “Sekarang tidak ada alasan masyarakat tidak bisa berobat,”tegasnya.

Ia pun menekankan bahwa untuk mewujudkan semua program ini, pemprov melakukan efisiensi besar-besaran pada APBD T.A 2025, termasuk memangkas anggaran perjalanan dinas, makan minum, dan biaya operasional pegawai.

“Uangnya kita alihkan untuk menggratiskan pendidikan dan membantu biaya kuliah,”jelasnya.