Ketiga, Fokus pada solusi. Ia mengingatkan bahwa terlalu larut dalam masalah masa lalu akan menghambat kemajuan. “Yang penting adalah bagaimana kita menemukan jalan keluar dan menciptakan solusi, bukan terus mengulang kekurangan yang sama,”ujarnya.

Keempat, Kolaborasi dan jejaring. Muhammadiyah, katanya, terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak. Unismuh Palu harus memperluas jejaring, bekerja sama dengan pemerintah, dunia usaha, industri, dan perbankan. Sebab tidak ada institusi besar yang tumbuh sendirian.

Kelima Pembelajaran berkelanjutan. Prof. Muttaqin mengajak seluruh pimpinan kampus untuk terus belajar dan berkembang. “Kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran. Yang penting adalah kemauan untuk bangkit dan mengambil pelajaran darinya,”tambahnya.

Prof. Muttaqin mengakhiri dengan pesan kuat bahwa kampus yang ingin menjadi unggul dan berdampak tidak cukup hanya dengan infrastruktur, tetapi harus ditopang oleh cara berpikir yang adaptif dan transformatif. “Inilah saatnya Unismuh Palu menjadi pelopor perubahan dengan kekuatan digital mindset yang kuat,”tutupnya. ENG