Perseroan mengirimkan 17.096 ton nikel matte dan mencatat penjualan sebesar 206,5 juta dollar AS (AS$) pada triwulan ini, turun dari AS$241,8 juta pada triwulan empat 2024 yang disebabkan oleh jumlah pengiriman dan harga nikel rata-rata yang lebih rendah.
Harga rata-rata yang direalisasikan pada triwulan satu 2025 adalah AS$11.932 per ton, mencerminkan perubahan yang lebih rendah masing-masing sebesar 5% dan 6% dibandingkan dengan harga pada triwulan empat 2024 dan triwulan 1 2024.
Selain penjualan nikel matte, untuk pertama kalinya Perseroan menjual sekitar 80.000 ton bijih saprolit secara komersial kepada pembeli domestik, yang menandai sumber pendapatan yang lebih beragam dan prospek pertumbuhan yang positif bagi operasi perusahaan.
Jumlah penjualan tersebut akan meningkat secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang, menyusul persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) perusahaan pada akhir 2024, sebagai bagian dari 290.000 ton yang ditargetkan untuk diselesaikan pada paruh pertama 2025.
Selain mendiversifikasi sumber pendapatan, Perseroan terus meningkatkan basis biaya dan berhasil mengurangi biaya pendapatan. Secara triwulanan, biaya pendapatan Perseroan turun sebesar 13%, dari AS$213,8 juta pada 4T24 menjadi AS$187,0 juta pada 1T25, dan juga 11% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain mendapatkan keuntungan dari harga komoditas yang lebih rendah, Perseroan terus berfokus pada peningkatan efisiensi melalui penerapan strategi pengadaan material skala besar yang mana hasil positifnya telah tercermin pada triwulan ini.
Berkat upaya berkelanjutan Perseroan dalam mengelola biaya, PT Vale mencatat EBITDA sebesar AS$51,7 juta pada triwulan pertama 2025, sedikit lebih rendah dari AS$54,1 juta yang tercatat pada triwulan sebelumnya terutama karena harga nikel rata-rata yang lebih rendah. Meskipun demikian, kami berhasil mencapai laba positif sebesar AS$21,8 juta pada triwulan ini.
Di sisi lain, konsumsi diesel pada triwulan empat 2024 harus dilihat sebagai kisaran normal, di mana Perseroan memperkirakan konsumsi dan aktivitas akan kembali ke tingkat normal pada triwulan-triwulan mendatang.