Lebih lanjut, Muh. Idham Khalid menegaskan pentingnya silaturahmi dan aksi nyata. “Ukhuwah harus dipupuk. Tanpa banyak teori, yang penting aksi konkret,” tegasnya.
Pembahasan juga menyentuh revitalisasi bahasa daerah. Plt. Kadispusarda berharap adanya komitmen untuk mengaktifkan kembali bahasa-bahasa daerah yang mulai redup, seperti contoh di Tolitoli. “Ini bagian dari pelestarian budaya,” katanya.
Kepala balai menegaskan, revitalisasi bahasa daerah adalah upaya fundamental untuk mempertahankan identitas budaya.
Menanggapi hal ini, Syarifuddin menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi guna mendukung program literasi sebagai prioritas. “Dengan sumber daya terbatas, baik manusia maupun internal, kolaborasi menjadi kunci,” jelasnya.
Syarifuddin menambahkan, upaya peningkatan indeks literasi memang memerlukan dorongan ekstra. “Seperti kemarin, saya ‘memaksakan’ agar target kenaikan indeks tercapai,” ujarnya.