Haris Irawan menambahkan, pohon matoa yang merupakan tanaman endemik bernilai ekonomi dan ekologis diharapkan mampu mendorong pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Parmout. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam memperkuat kehidupan harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antar umat beragama.

Pemda parmout mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, pelajar, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam menyukseskan gerakan tersebut.

 “Mari kita jaga bumi kita dengan tindakan nyata, mulai dari lingkungan terkecil di sekitar kita,” jelasnya.

Kementerian Agama Kabupaten Parmout turut berkontribusi secara signifikan dalam kegiatan itu dengan menanam 316 pohon matoa.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Parmout, pimpinan staf Kantor Kementerian Agama Parmout, para pejabat tinggi pratama, administrator, pengawas dan fungsional di jajaran Pemda Parmout, para Kantor Urusan Agama se-Kabupaten Parmout, Ketua BAZNAS dan tamu undangan lainnya. */AJI