Karena setiap pendaftar dipastikan akan melewati verifikasi dokumen, bagi mahasiswa yang sudah kuliah harus memperlihatkan dukumen yang menunjukan IPK serta keterangan jika mereka dari keluarga prasejahtera. “Setiap pendaftar nantinya akan diberikan informasi apakah tahun ini bisa dapat atau nanti tahun depan, yang jelas akan ada verifikasi dokumen,”jelas Kadis. 

Saat ini pemerintah masih mengutamakan masyarakat yang menempuh pendidikan S1, sementara untuk masyarakat yang menempuh pendidikan S2 dan S3 menunggu kemampuan keuangan daerah.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menjelaskan bahwa pendidikan di Sulawesi Tengah tidak boleh berhenti pada jenjang sekolah menengah atas, melainkan harus memberi kesempatan luas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk menempuh pendidikan tinggi.

“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak miskin yang putus sekolah karena alasan ekonomi. Program Sulteng NAMBASO adalah komitmen kami agar pendidikan tinggi bisa dijangkau oleh semua orang, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta,” ujar Gubernur.

Salah satu langkah konkret dalam mewujudkan visi tersebut adalah program beasiswa bagi mahasiswa Sulawesi Tengah Berani Cerdas. ENG