Melihat kondisi itu, panitia melakukan antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, karena jangan sampai ada yang berpikir di Untad pengawasannya tidak terlalu ketat sehingga memilih Untad sebagai tempat ujian. Memang sebutnya, ditegarai orang berbondong-bondong ke wilayah Indonesia Timur karena merasa di Indonesia Timur itu agak longgar pengawasannya, sehingga banyak orang datang hanya untuk ujian saja.
“Karena selisihnya sangat besar, yang memilih Untad hanya 7.900, sementara yang ikut ujian itu sebanya 9.189 artinya ada sekitar 1.289 yang memilih kampus lain,”sebutnya.
Untuk itu katanya, panitia telah memasangkan CCTV dan Jamer Penghilang Sinyal, agar sinyal dari dalam ruangan tidak keluar dan sinyal dari luar ruangan juga tidak bisa masuk ruangan. Hal ini untuk menghindari adanya orang lain yang mengerjakan soal, sementara peserta yang ada di dalam ruangan hanya pura-pura bekerja, padahal ada orang lain yang berpikir dan mengerjakan pekerjaannya.
Peserta juga diminta tidak terlambat, harus datang 15 menit sebelum dimulai ujian, begitu juga dengan pengawas datang 1 jam 30 menit sebelum dimulai, dan panitia 05:30 sudah berada di lokasi. ENG