Diberitakan sebelumya, Kasubdit Kontra Naratif Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana beralasan, KKB merupakan gerakan separatisme yang memiliki visi memisahkan diri dari Indonesia. “Densus 88 tidak mengeklaim bahwa KKB di Papua adalah salah satu pelaku terorisme. Karena KKB Papua melakukan separatisme, seperti di Pattani di Thailand Tenggara dan banyak negara lainnya,” kata Mayndra dalam Diskusi Global Terrorism Index (GTI) 2025 yang dikutip dari tayangan YouTube BNPT, Kamis (10/4/2025).

Ia menjelaskan, separatisme berbeda dengan tindak terorisme karena tidak membawa atau menciptakan ideologi. Karena tak dikategorikan, hal ini membuat jumlah serangan yang dicatat oleh Institute for Economics & Peace (IEP) dalam GTI 2025 dengan data Polri berbeda. Berdasarkan data Polri, Indonesia mengalami nol serangan teroris (zero terrorist attack) selama dua tahun berturut-turut dari tahun 2023-2024. Namun, berdasarkan GTI, jumlah serangan teroris di dalam negeri mencapai 10 di tahun 2023 dan 20 di tahun 2024.

“KKB Papua tidak membawa ideologi, mereka hanya punya motivasi untuk membuat terpisah dari NKRI. Jadi ini masalah yang berbeda dalam perspektif kami. Dan KKB Papua ditangani oleh beberapa satuan tugas dan kami memiliki pendekatan yang berbeda dengan (menangani) terorisme,” ujar Mayndra.*/YAT