Konsep “Kota Resilien” yang diusung Arkom Indonesia bertujuan untuk mendorong transformasi perkotaan menuju kota masa depan yang ekologis dan tangguh terhadap berbagai tantangan, termasuk bencana alam.
Sebagai langkah awal menuju kota resilien, Arkom Indonesia telah terlibat dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa, tsunami, dan likuefaksi yang melanda Kota Palu pada 2018.
Program “Mamboro Menuju Palu Kota Resilien” menjadi salah satu strategi dalam membangun ketahanan perkotaan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial.
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menyambut baik inisiatif yang diusung oleh Arkom Indonesia dan menegaskan komitmen Pemkot Palu dalam mendukung program-program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan kota terhadap berbagai risiko, terutama dalam konteks mitigasi bencana dan pembangunan berkelanjutan.
“Kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat penting dalam membangun Kota Palu yang lebih resilien. Kita ingin memastikan bahwa setiap program yang dijalankan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat dan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menghadapi tantangan perkotaan,” ujar Wali Kota.
Audiensi ini menjadi langkah dalam memperkuat kerja sama antara Pemerintah Kota Palu dan Arkom Indonesia guna mewujudkan kota yang lebih tangguh, inklusif, dan berorientasi pada keberlanjutan di masa depan. RHT