“Sah-sah saja jika mau jadi kader Demokrat, namun secara etika politik kurang elok memanfaatkan momentum kemenangan Pak Anwar sementara ada kader utama Partai Demokrat lain yang ikut kontestasi Pilkada,”tambahnya.

Nur Rahmatu juga menduga kandidat tersebut memiliki dua Kartu Tanda Anggota (KTA) parpol. Pasalnya menjelang pelaksanaan Pilkada, yang bersangkutan telah menjadi kader parpol lain dan sekarang mendapat KTA Partai Demokrat. AJI