Para ulama tasawuf membagi perjalanan Ramadan menjadi tiga tahap utama, masing-masing berkorespondensi dengan sepuluh hari dalam bulan Ramadan. Tahap pertama disebut Rahmah (Sepuluh Hari Pertama). Pada fase ini, seorang salik mengawali perjalanannya dengan fokus pada pembersihan diri dari berbagai kotoran spiritual. Puasa pada tahap ini berfungsi sebagai detoksifikasi ruhani, di mana berbagai kebiasaan buruk dan keterikatan pada hal-hal duniawi mulai dilepaskan. Proses ini seringkali disertai dengan pergolakan batin karena tubuh dan jiwa harus beradaptasi dengan ritme baru yang berbeda dari keseharian.

Tahap kedua adalah Maghfirah (Sepuluh Hari Kedua). Setelah melalui fase pembersihan, salik memasuki tahap pengampunan di mana fokus spiritual diarahkan pada introspeksi mendalam dan perbaikan kualitas diri. Pada fase ini, ibadah tidak lagi terasa sebagai beban karena tubuh dan jiwa telah beradaptasi. Kesadaran spiritual mulai meningkat, memungkinkan terjadinya transformasi internal yang lebih mendalam.